75 Tahun Hubungan Diplomatik, Xi Jinping: China-Indonesia Jadi Teladan Solidaritas Negara Berkembang

Wahyu Wardani

0 Comment

Link

Voiceofnusantara.com, Beijing Presiden China Xi Jinping menyebut hubungan antara China dan Indonesia yang telah terjalin selama 75 tahun sebagai contoh solidaritas sejati antar negara berkembang. Hal itu disampaikannya dalam pertukaran ucapan selamat dengan Presiden Prabowo Subianto untuk memperingati hubungan diplomatik kedua negara yang dimulai pada 13 April 1950.

“China dan Indonesia membangun teladan solidaritas yang tulus antar negara berkembang besar, menjadi model pembangunan bersama, pelopor kerja sama Selatan-Selatan, serta bersama-sama mendorong kemajuan umat manusia,” kata Presiden Xi sebagaimana dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Senin (14/4).

Presiden Xi menegaskan pentingnya hubungan kedua negara dalam konteks strategis global, terutama sebagai kekuatan utama di kawasan Global South. Ia juga mengungkapkan komitmennya untuk terus memperkuat kemitraan strategis komprehensif dengan Indonesia.

“Saya ingin bersama Presiden Prabowo memperdalam kerja sama strategis, memperkuat koordinasi multilateral, dan terus memperkaya makna komunitas senasib sepenanggungan,” ujarnya.

Presiden Xi juga mengingatkan bahwa pada tahun lalu, dirinya dua kali bertemu dengan Prabowo Subianto dan sepakat untuk saling mendukung visi pembangunan masing-masing, serta membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.

Prabowo: Persahabatan yang Kuat dan Penuh Vitalitas

Dalam pesan balasannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Xi Jinping dan rakyat China atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik.

“Persahabatan Indonesia dan China telah terjalin sejak lama. Kemitraan kedua negara kuat dan penuh vitalitas. Kerja sama di lima pilar utama — politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan — terus berkembang pesat,” ujar Prabowo.

Ia berharap hubungan kedua negara semakin erat dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian dan stabilitas dunia.

Dari Soekarno hingga Era Modern

Hubungan diplomatik Indonesia-China secara resmi dibuka pada 13 April 1950, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengakui China. Hubungan ini sempat membeku pada 1967 di era Orde Baru, namun kembali pulih pada 1990.

Sejak era reformasi, kerja sama semakin intensif. Pada 2005, kedua negara membentuk “Kemitraan Strategis”, yang kemudian ditingkatkan menjadi “Kemitraan Strategis Komprehensif” pada 2013.

Salah satu proyek kerja sama besar dalam kerangka Belt and Road Initiative adalah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

China Jadi Mitra Dagang dan Investor Besar

Pada 2024, nilai perdagangan bilateral Indonesia-China mencapai 147,78 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia sebesar 71,09 miliar dolar, sedangkan impor dari China mencapai 76,69 miliar dolar AS. China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, melampaui Amerika Serikat dan Jepang.

Sementara itu, investasi asing langsung (FDI) dari China ke Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 8,1 miliar dolar AS — ketiga terbesar setelah Singapura dan Hong Kong.

Share:

Related Post

Leave a Comment