VoN, Solo – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, melakukan pertemuan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di kediaman Jokowi di Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, pada Selasa (10/12/2024).
Pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut menjadi ajang diskusi ringan, termasuk penyampaian undangan untuk Kongres Gerindra pada Februari 2025.
“Beliau insyaallah (hadir) di Kongres Gerindra 2025. Tadi kami sampaikan langsung kepada beliau,” ujar Muzani usai pertemuan.
Ketika ditanya soal kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra setelah masa jabatannya, Muzani menyebut bahwa Jokowi telah mendedikasikan pengabdian yang maksimal selama 10 tahun sebagai presiden. Namun, ia belum mengetahui arah politik Jokowi selanjutnya.
“Beliau merasa masa jabatan 10 tahun ini sudah menjadi pengabdian yang cukup maksimal kepada bangsa dan negara. Saya belum tahu arah politik beliau ke depan,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Muzani juga membahas situasi politik dan ekonomi nasional. Menurutnya, kondisi yang kondusif saat ini merupakan peluang besar untuk memaksimalkan efektivitas pemerintahan.
“Kondisinya saat ini sangat kondusif, baik di bidang ekonomi maupun politik. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan untuk memastikan pemerintahan berjalan lebih efektif,” imbuh Muzani.
Jokowi, di sisi lain, menggambarkan pertemuannya dengan Muzani sebagai diskusi ringan yang menyenangkan. Ia juga mengapresiasi stabilitas politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
“Ya, berbicara mengenai segala hal, tapi yang ringan-ringan. Terkait ekonomi, terkait politik, semua dalam kondisi yang baik,” kata Jokowi kepada awak media.
Kongres Gerindra yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025 menjadi agenda penting bagi partai tersebut. Kehadiran Jokowi di acara itu, jika terealisasi, tentu akan menjadi sorotan besar mengingat hubungan erat antara Jokowi dan sejumlah tokoh Gerindra, termasuk Ketua Umum Prabowo Subianto.
Pertemuan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun komunikasi lintas partai sekaligus mencerminkan soliditas politik menjelang agenda politik besar tahun depan. ***
Leave a Comment