Voiceofnusantara.com, JAKARTA – Galeri Indonesia Kaya kembali menyuguhkan pengalaman seni yang tak terlupakan lewat pertunjukan monolog yang mengadaptasi film box office Home Sweet Loan produksi Visinema.
Bertajuk AKUKALUNA, pertunjukan ini mengajak penonton untuk merasakan kedalaman perjalanan emosional sang tokoh utama, Kaluna, melalui perpaduan apik antara monolog, tari, dan musik.
Menurut Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, pertunjukan monolog ini adalah bentuk perpanjangan dari film Home Sweet Loan, yang kini dihidupkan dalam format yang lebih intim.
“Kami ingin memberikan penonton kesempatan untuk menyelami isi hati serta perjalanan Kaluna sebagai seorang pejuang hidup. Dengan format live dan percampuran unsur teater musikal, pertunjukan ini menawarkan perspektif baru yang lebih mendalam terhadap karakter Kaluna dan perjalanannya,” ungkap Renitasari.
Dalam monolog ini, Yunita Siregar kembali memainkan peran Kaluna di atas panggung, menghidupkan karakter tersebut dengan penuh emosi dan menggambarkan pergulatan batin serta tantangan hidup yang dihadapinya.
Penonton akan merasakan pengalaman yang lebih personal berkat kedalaman karakter Kaluna yang semakin diperkuat dalam pementasan AKUKALUNA.

Film Home Sweet Loan yang menjadi dasar pertunjukan ini, mengangkat fenomena sandwich generation, yang menggambarkan Kaluna sebagai sosok yang harus berjuang keras untuk menghadapi tekanan finansial.
Sebagai tulang punggung keluarga, Kaluna dihadapkan pada dilema besar: memenuhi kebutuhan orang tua sambil mengejar impiannya memiliki rumah sendiri. Tema ini resonan dengan banyak orang, terutama mereka yang tengah mengalami tantangan serupa di kehidupan nyata.
Cristian Imanuell, perwakilan dari Visinema, menjelaskan bahwa adaptasi ini terinspirasi dari novel karya Almira Bastari yang telah mendapat banyak perhatian, khususnya di kalangan Gen Z yang tengah berjuang di tengah realitas sosial dan ekonomi yang menantang.
“Kami mencoba menghidupkan kembali narasi perjuangan finansial dan dinamika kehidupan modern melalui medium film dan panggung, bekerja sama dengan Galeri Indonesia Kaya dan Jakarta Art House untuk menghadirkan AKUKALUNA,” ujar Cristian.
Pertunjukan ini dibuka dengan penampilan spesial dari IDGITAF, yang membawakan dua lagu: Berakhir di Aku—Original Soundtrack dari film Home Sweet Loan—dan Semoga Sembuh.
Selain monolog Yunita Siregar, gelaran ini juga diperkaya dengan tarian yang dikoreografikan secara khusus oleh Jakarta Art House, komunitas seni pertunjukan non-profit yang berbasis di Jakarta.
Komunitas ini telah terkenal dengan pertunjukan seni berkualitas, termasuk adaptasi musikal populer seperti Mamma Mia dan Catch Me If You Can The Musical.
AKUKALUNA merupakan bagian dari upaya Galeri Indonesia Kaya dalam mempersembahkan karya seni yang berkualitas bagi masyarakat, serta menjadikan karya sastra atau film sebagai inspirasi untuk pertunjukan teater.
Kolaborasi antara Visinema dan Jakarta Art House dalam adaptasi panggung Home Sweet Loan memberikan pengalaman yang lebih intim, memungkinkan penggemar film dan seni pertunjukan untuk menikmati cerita Kaluna dengan cara yang berbeda dan lebih mendalam.(*)
Leave a Comment