Voiceofnusantara.com, Jakarta – Arab Saudi membuka peluang kerja sama dengan Indonesia di sektor pertambangan, khususnya dalam eksplorasi dan survei geologi. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, di Jakarta, Kamis (17/4).
“Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam eksplorasi dan survei geologi. Kami sangat menantikan kerja sama dengan institusi dari Indonesia,” ujar Al-Khorayef.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi Visi 2030 Arab Saudi, rencana besar transformasi ekonomi yang diluncurkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada minyak dan memperkuat sektor non-migas, termasuk pertambangan.
Arab Saudi sendiri tengah memulai aktivitas pertambangan secara intensif, meskipun belum memutuskan mineral mana yang akan menjadi fokus utama. “Jenis mineralnya masih kami godok, tergantung pada arah industrialisasi ke depan,” kata Al-Khorayef.
Ia menambahkan, dunia menghadapi peningkatan permintaan mineral di tengah keterbatasan pasokan. Oleh karena itu, investasi sektor ini perlu terus didorong, termasuk dukungan dari lembaga pembiayaan dan perbankan.
Sebagai bentuk konkret kerja sama, Indonesia dan Arab Saudi resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU)untuk pengembangan sektor pertambangan, terutama di bidang mineral kritis seperti nikel, bauksit, dan mangan.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri ESDM Indonesia Bahlil Lahadalia dan Menteri Al-Khorayef di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
“Mereka ingin berekspansi dari sektor minyak ke sektor mineral. Ini peluang strategis yang harus dimanfaatkan,” ungkap Bahlil usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Kerja sama ini diharapkan mempererat hubungan kedua negara serta memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok global mineral strategis di masa depan.
Leave a Comment