Voiceofnusantara.com, Jakarta – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menjalin kerja sama strategis dengan United Nations Development Programme (UNDP) guna memperkuat kontribusi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

“Kolaborasi antara Baznas dan UNDP mencerminkan sinergi antara kekuatan lokal dan mitra internasional. ZIS kini tidak lagi hanya menjadi bantuan jangka pendek, tetapi juga instrumen pembiayaan yang memberikan dampak jangka panjang,” ujar Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut Mahdum, potensi besar ZIS sebagai pembiayaan inovatif dalam pembangunan harus terus dioptimalkan melalui pendekatan berbasis teknologi dan kerja sama lintas sektor. Ia menekankan pentingnya replikasi program-program Baznas yang telah terbukti berhasil, dengan dukungan dari kementerian dan lembaga terkait.

“Kami ingin zakat menjadi pendorong utama pembangunan berkelanjutan. Dengan memperkuat kolaborasi ini, Baznas akan memainkan peran lebih signifikan dalam mendukung tujuan pembangunan nasional dan global,” tambahnya.

Sementara itu, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia, Sujala Pantt, menyambut baik kerja sama ini dan menyoroti potensi besar Indonesia dalam memanfaatkan pembiayaan inovatif seperti ZIS untuk mempercepat pencapaian SDGs.

“Indonesia telah berhasil menjadi model global melalui penerbitan SDG Bond dan Green Sukuk. Kami melihat Baznas sebagai mitra strategis untuk memperluas dampak pembangunan, khususnya dalam menjangkau kelompok masyarakat paling rentan,” ungkap Sujala.

UNDP juga memperkenalkan Social Innovation Platform (SIP), layanan digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan desa. SIP diharapkan dapat berkolaborasi dengan jaringan dan pengalaman Baznas dalam menjaring pemimpin lokal serta menentukan wilayah prioritas pembangunan.

“Jika didukung penuh oleh semua pihak, kolaborasi ini berpotensi memberikan dampak yang berkelanjutan dan signifikan bagi masyarakat,” tutup Sujala.