Bupati Jepara Wiwit Dorong Pengakuan Global untuk Seni Ukir Jepara dan Kesejahteraan Perajin

Andri Adhyaksa

0 Comment

Link

Voiceofnusantara.com, JAKARTA – Bupati Jepara, Witiarso Utomo, atau yang akrab disapa Wiwit, baru-baru ini mengadakan serangkaian kunjungan kerja ke Jakarta yang melibatkan berbagai pertemuan penting dengan sejumlah tokoh berpengaruh.

Usai bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan menghadiri pembukaan Indonesia Furniture Expo (IFEX) 2025, Wiwit kembali melanjutkan agenda kerjanya dengan bertemu Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, di ruang kerjanya yang terletak di Gedung Nusantara III DPR RI, Jumat (7/3/2025).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Jepara didampingi Wakil Ketua DPRD Jepara, Pratikno, Ketua Komisi C, Nurhidayat, Asisten I Sekda Jepara, Ratib Zaini, Asisten II Sekda Jepara, Hery Yulianto, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Ary Bachtiar.

Pertemuan tersebut menjadi momentum bagi Bupati untuk menyampaikan kepeduliannya terhadap pelestarian seni ukir Jepara, yang telah menjadi ciri khas dan kebanggaan daerah.

Dalam pertemuan itu, Wiwit menyampaikan harapannya agar seni ukir Jepara dapat diakui secara global sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Kami memohon kesediaan Ibu Lestari Moerdijat untuk membantu dan mendorong agar seni ukir Jepara ini menjadi warisan budaya dunia lewat UNESCO,” ujarnya penuh harap.

Menanggapi hal tersebut, Lestari Moerdijat mengungkapkan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Jepara untuk membawa seni ukir ini ke pentas internasional.

Lestari juga mengungkapkan sebelumnya dirinya telah melakukan sejumlah upaya untuk memperjuangkan seni ukir Jepara agar dapat diakui oleh UNESCO.

Dengan adanya sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Jepara dan pihak-pihak terkait, diharapkan proses pengajuan ini dapat terealisasi dengan lebih mudah dan cepat.

Wiwit menambahkan bahwa Pemkab Jepara siap untuk menyediakan materi dan bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan dari UNESCO.

Perhatian terhadap Kesejahteraan Pengukir Jepara

Selain itu, Wiwit juga mengungkapkan niatnya untuk memperbaiki kondisi kesejahteraan pengukir Jepara, yang selama ini mungkin belum mendapatkan perhatian yang layak.

“Perajin ukir itu beda dengan pekerja di pabrikan, yang jelas mengenai BPJS dan penggajiannya. Untuk itu kami akan berupaya untuk mengambil kebijakan agar kesejahteraan pengukir tercukupi,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata untuk melindungi pengukir, Wiwit mengumumkan Pemkab Jepara akan memberikan BPJS Ketenagakerjaan gratis bagi para pengukir. Dengan BPJS ini, diharapkan para pengukir yang mengalami kecelakaan kerja akan mendapat perlindungan yang memadai.

Tak hanya itu, Bupati juga berencana memberikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada anak-anak pengukir Jepara, yang diharapkan dapat membantu mereka untuk melanjutkan pendidikan.

“Dengan beasiswa ini saya harap dapat membantu pendidikan anak pengukir. Apalagi kalau mereka dapat bersekolah di jurusan ukir, sehingga mereka dapat melanjutkan dan melestarikan seni ukir Jepara,” tambahnya.

Mendorong Generasi Muda untuk Terlibat dalam Pelestarian Seni Ukir

Wiwit juga berencana untuk melakukan rebranding terhadap seni ukir Jepara agar lebih menarik bagi generasi muda, terutama milenial dan Gen Z.

“Kami akan pikirkan stimulan-stimulan agar para milenial dan Gen Z ini mau untuk meneruskan warisan nenek moyang kita. Prestise sebagai pengukir ini harus ada, agar tidak dipandang sebelah mata,” ujar Wiwit.

Menurutnya, menjaga keberlanjutan seni ukir tidak hanya membutuhkan dukungan dari pihak pemerintah, tetapi juga komitmen dari generasi penerus agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang.

Salah satu agenda lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah ajakan Bupati Jepara kepada Lestari Moerdijat untuk hadir dalam pameran Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW), yang akan diselenggarakan pada 9 – 23 Maret 2025.

Wiwit mengungkapkan bahwa Lestari telah menyatakan akan hadir secara pribadi dalam pameran mebel tersebut.

Hal ini menunjukkan upaya untuk memperkenalkan produk mebel Jepara ke pasar internasional terus mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Dengan dukungan yang kuat dari tokoh-tokoh penting seperti Lestari Moerdijat, harapan untuk menjadikan seni ukir Jepara sebagai warisan budaya dunia dan meningkatkan kesejahteraan pengukir Jepara semakin mendekati kenyataan.

Ke depan, diharapkan seni ukir Jepara tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga diakui di seluruh dunia, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pengukir dan masyarakat Jepara secara keseluruhan.(*)

Share:

Related Post

Leave a Comment