Cerita Rosie Ruiz Penipu Boston Marathon: Skandal Maraton yang Mengubah Dunia Olahraga

Mikhael Adhirajasa

0 Comment

Link

Voiceofnusantara.com, JAKARTA – Pada tahun 1980, dunia maraton terkejut oleh aksi tak terduga seorang pelari wanita bernama Rosie Ruiz. Aksi kecurangannya di Boston Marathon menjadi salah satu skandal terbesar dalam sejarah olahraga.

Namun, kisahnya tak hanya berfokus pada kebohongan besar yang ia lakukan, melainkan juga pada bagaimana ambisi yang salah arah bisa berujung pada kehancuran pribadi.

Berikut ini cerita Rosie Ruiz penipu Bostom Marathon, skandal maraton yang mengubah dunia olahraga yang dirangkum dalam beberapa sumber.

Skandal Rosie Ruiz

Pada 21 April 1980, Rosie Ruiz berlari dengan percaya diri di Boston Marathon, menuntaskan 42 km dengan waktu 2 jam 31 menit dan 56 detik.

Catatan waktu yang sangat impresif itu membuatnya meraih posisi pertama, hampir mencapai rekor dunia. Menariknya, saat melintasi garis finis, wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan, rambutnya pun terlihat tetap rapi—hal yang hampir mustahil bagi seorang pelari marathon setelah menempuh jarak jauh.

Tak hanya itu, ia terlihat hampir tidak berkeringat, sesuatu yang sangat jarang terjadi pada seorang pelari, terutama setelah berlari sepanjang 26 mil.

Kecurigaan mulai muncul ketika beberapa pelari lain mengaku tidak melihat Ruiz di sepanjang rute. Hal ini memicu tanda tanya besar di kalangan juri dan penonton. Namun, seiring berjalannya waktu, kebohongan yang dibangun Ruiz semakin terungkap.

Kathrine Switzer, pelari wanita pertama yang ikut serta dalam Boston Marathon secara resmi, juga merasakan kejanggalan. Saat ditanya tentang cara berlatihnya, Ruiz tak bisa menjelaskan dengan jelas, bahkan bingung ketika diminta untuk menjelaskan tentang interval lari, sebuah istilah dasar dalam latihan lari.

Dalam percakapan tersebut, Ruiz mengklaim ia hanya berlari satu kali di New York Marathon dan finis di posisi ke-24 dengan waktu 2 jam 56 menit.

Namun, pertanyaan kritis dari Switzer mengarah pada sebuah kenyataan yang mencurigakan: “Jadi, dari 2 jam 56 menit, kamu bisa mencatatkan waktu 2 jam 31 menit?”

Salah satu petunjuk terbesar datang dari seorang fotografer bernama Susan Morrow yang menyatakan bahwa ia bersama Ruiz di kereta bawah tanah selama perlombaan, yang menunjukkan Ruiz sama sekali tidak menyelesaikan maraton dengan berlari.

Ruiz mengaku mengalami cedera pada jarak 10 mil dan memutuskan untuk keluar dari perlombaan, namun ia akhirnya naik kereta bawah tanah dan muncul kembali di garis finis, berpura-pura sebagai juara.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, kebohongan Ruiz terungkap. Medali juara pertama yang ia terima dicabut, dan kemenangan resmi diberikan kepada Grete Waitz.

Meskipun Ruiz berhasil menghindari hukuman pidana, skandal tersebut merusak reputasinya secara permanen. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi berpartisipasi dalam maraton atau ajang olahraga lainnya.

Namun, kisah kontroversialnya tidak berakhir di situ. Pada tahun 1982, dua tahun setelah skandal maraton, Ruiz kembali menjadi sorotan publik, kali ini karena tuduhan pencurian uang sebesar $60.000 dari perusahaan tempatnya bekerja.

Pada 1983, ia bahkan ditangkap karena menjual kokain kepada seorang detektif yang menyamar.

Kisah Rosie Ruiz lebih dari sekadar skandal maraton. Ia adalah contoh bagaimana tekanan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang salah dapat berujung pada kejatuhan yang jauh lebih besar.

Dalam dunia olahraga yang penuh kompetisi, terkadang godaan untuk berbuat curang bisa sangat kuat, namun pada akhirnya, kebenaran akan selalu terungkap.

Kisahnya juga menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan bagaimana kesalahan kecil bisa merusak karier dan kehidupan seseorang. (*)

Share:

Related Post

Leave a Comment