Voiceofnusantara.com, KEDIRI – Persis Solo berhasil meraih satu poin berharga saat bertandang ke Stadion Brawijaya, Kediri, dalam laga pekan ke-23 Liga 1, Jumat (14/2/2025) malam. Mereka bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Persik Kediri, meski harus kehilangan dua pemain kunci akibat kartu merah.
Bermain dengan sepuluh pemain setelah Ramiro Fergonzi diusir dari lapangan pada menit ke-5, Persik Kediri harus berjuang keras. Fergonzi mendapat kartu merah langsung dari wasit Gedion Dapaherang setelah dengan sengaja menyikut kapten Persis Solo, Sutanto Tan, sebuah insiden yang langsung dilihat VAR.
Di sisi lain, meski bermain dengan keunggulan jumlah pemain, Persis Solo gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih kemenangan. Pertandingan yang berlangsung dengan tensi tinggi ini berakhir tanpa gol, namun hasil imbang ini sangat penting bagi mereka dalam usaha menjauh dari zona degradasi.
Namun, usai pertandingan, dua pemain Persis Solo, Ramadhan Sananta dan Sho Yamamoto, harus menerima kartu merah dari wasit Gedion Dapaherang karena protes keras yang mereka lontarkan. Keduanya menerima kartu kuning kedua setelah pertandingan berakhir, yang langsung disusul dengan kartu merah.
“Ini keputusan yang sudah benar. Kartu merah diberikan karena protes setelah pertandingan,” ujar Bryan Barcelona, Media Officer Persis Solo, menanggapi insiden tersebut.
Kehilangan dua pemain inti ini tentunya menjadi kerugian besar bagi Persis Solo, yang akan menghadapi Semen Padang di Stadion Manahan pada pekan ke-24. Meskipun begitu, tambahan satu poin membawa Persis Solo tetap bertahan di peringkat ke-17 dengan 18 poin. Sementara itu, Persik Kediri tetap berada di posisi ketujuh dengan 33 poin.
Laga ini menegaskan pentingnya disiplin dalam permainan, di mana meskipun kedua tim berjuang keras, ketegangan di lapangan tak jarang memengaruhi jalannya pertandingan.
Leave a Comment