VoN, JAKARTA – Onitsuka Tiger, sebuah merek sepatu yang kini menjadi ikon global, lahir dari ide sederhana seorang pensiunan perwira tentara Jepang, Kihachiro Onitsuka.
Dilansir KlikSoloNews, jejaring VoiceofNusantara, berikut ini Kisah Onitsuka Tiger: Simbol Kemenangan, Kegigihan, dan Gaya Hidup
Terinspirasi oleh kecintaannya pada olahraga dan keinginannya untuk mengubah kondisi masyarakat Jepang pasca-Perang Dunia II, Onitsuka Tiger memulai perjalanan panjang yang penuh inovasi dan kegigihan.
Kisah Onitsuka Tiger
Pada tahun 1949, empat tahun setelah Perang Dunia II berakhir, Jepang masih berada dalam kondisi yang sulit. Masyarakatnya mengalami trauma mendalam akibat kehancuran yang diakibatkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Di tengah situasi ini, Kihachiro Onitsuka, yang sebelumnya adalah perwira tentara, memiliki visi untuk membantu memulihkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat melalui olahraga.
Berbekal tabungan sebesar 300.000 Yen (setara Rp32 juta), Onitsuka memulai bisnis sepatu olahraga. Nama Onitsuka Tiger diambil dari nama belakangnya, sedangkan “Tiger” atau harimau dipilih sebagai simbol kegigihan dan kemenangan.

Pada awalnya, Onitsuka fokus pada sepatu basket. Produk pertama yang dirilis pada tahun 1950 gagal di pasaran. Namun, kegagalan ini tidak membuat Onitsuka menyerah.
Pada tahun 1951, ia memperkenalkan Onitsuka Tiger OK Basketball, yang desain outsole-nya terinspirasi oleh daya isap lengan gurita. Ide ini muncul ketika Onitsuka sedang makan salad gurita. Desain baru ini membuat sepatu memiliki daya cengkeram yang sangat baik, menjadikannya populer di Jepang.
Selain itu, pada tahun 1960, Onitsuka menciptakan sepatu lari dengan ventilasi udara untuk mencegah lecet, dinamakan Magic Runner. Sepatu ini mendapat sambutan luar biasa dari para atlet.
Kesuksesan Onitsuka Tiger tidak hanya terbatas di Jepang. Pada tahun 1964, ketika Olimpiade Tokyo berlangsung, merek ini menjadi penyedia sepatu resmi kontingen Jepang. Ajang ini memberikan eksposur besar-besaran bagi Onitsuka Tiger di dunia internasional.
Pada tahun yang sama, Onitsuka memulai ekspor ke Amerika Serikat melalui Blue Ribbon Sports, sebuah perusahaan yang nantinya menjadi cikal bakal Nike. Sepatu ikonik Onitsuka Tiger Mexico 66, yang dirilis pada tahun 1966, menjadi sepatu pertama dengan logo Onitsuka Tiger Line yang tetap digunakan hingga kini.
Konflik dengan Nike
Pada tahun 1968, Phil Bowerman, mitra di Blue Ribbon Sports, merancang desain sepatu lari baru bernama Onitsuka Tiger Cortez. Namun, kerja sama antara Onitsuka Tiger dan Blue Ribbon Sports berakhir pada tahun 1971.
Konflik atas desain dan nama “Cortez” pun muncul, yang akhirnya dimenangkan oleh Nike. Onitsuka kemudian mengganti nama sepatu ini menjadi Onitsuka Tiger Corsair.

Pada tahun 1977, Onitsuka Tiger bergabung dengan beberapa merek lain untuk membentuk ASICS, yang namanya berasal dari peribahasa Latin, Anima Sana In Corpore Sano (jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat). Meskipun telah menjadi bagian dari ASICS, Onitsuka Tiger tetap diproduksi sebagai lini retro yang sangat populer.
Hingga kini, Onitsuka Tiger tidak hanya dikenal sebagai sepatu olahraga tetapi juga sebagai ikon fesyen. Merek ini terus menginspirasi dunia dengan cerita tentang inovasi, kegigihan, dan semangat untuk membawa perubahan melalui olahraga. **
Leave a Comment