VoN, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi memutuskan untuk memecat Keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai.
Keputusan ini berlaku sejak Sabtu, 14 Desember 2024, dan diumumkan kepada publik pada Senin 16 Desember 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam siaran resmi partai yang digelar di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Komarudin membacakan tiga surat keputusan pemecatan yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
“Sesuai perintah Ketua Umum, kami mengumumkan keputusan ini berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai di hadapan seluruh jajaran Ketua DPD PDIP se-Indonesia,” ujar Komarudin.
Dalam surat resmi pemecatan, PDIP menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai sanksi atas tindakan yang dilakukan Jokowi, Gibran, dan Bobby. Namun, detail tindakan yang menjadi dasar keputusan tersebut belum dijelaskan secara rinci.
Ketiganya juga dilarang melakukan aktivitas apapun yang mengatasnamakan PDIP.
“Terhitung sejak dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka PDI Perjuangan tidak memiliki hubungan dan tidak bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh saudara,” tegas Komarudin.
Berikut rincian surat keputusan pemecatan yang dikeluarkan oleh DPP PDIP:
- Joko Widodo: Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024
- Gibran Rakabuming Raka: Nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024
- Bobby Afif Nasution: Nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024
Keputusan ini, menurut Komarudin, akan dibahas lebih lanjut dalam Kongres PDIP yang akan datang. Surat tersebut juga membuka kemungkinan revisi apabila ditemukan kekeliruan di masa mendatang.
“Jika di kemudian hari terdapat kekeliruan, maka keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Pemecatan ini menjadi perhatian luas karena melibatkan tiga tokoh penting yang selama ini dikenal sebagai figur sentral PDIP. Jokowi, yang selama dua periode menjabat, serta Gibran dan Bobby yang aktif dalam politik lokal, sebelumnya dianggap sebagai kader yang membawa pengaruh besar bagi partai.
Hingga berita ini diterbitkan, baik Jokowi, Gibran, maupun Bobby belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan pemecatan ini. Publik kini menunggu tanggapan mereka, terutama terkait alasan di balik keputusan kontroversial ini.
Pengamat politik memperkirakan keputusan ini akan memengaruhi dinamika internal PDIP dan peta politik nasional. Posisi Jokowi, Gibran, dan Bobby yang strategis dinilai akan membawa konsekuensi signifikan bagi hubungan partai dengan pendukung mereka di berbagai wilayah.
Dengan keputusan ini, PDI Perjuangan kembali menunjukkan sikap tegas terhadap kader yang dianggap melanggar aturan internal partai. Namun, transparansi terkait alasan pemecatan tetap menjadi tuntutan publik untuk memastikan bahwa langkah ini diambil secara adil dan obyektif.***
Leave a Comment