VoN, JAKARTA — Investasi obligasi telah menjadi salah satu pilihan populer di kalangan para investor, baik pemula maupun berpengalaman. Instrumen ini menarik perhatian banyak orang karena memberikan keuntungan yang terjamin, bahkan oleh negara. Jika kamu sedang mencari instrumen investasi yang tepat, investasi obligasi bisa jadi jawabannya. Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui apa itu obligasi dan bagaimana cara berinvestasi dengan bijak!
Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu entitas, seperti pemerintah atau perusahaan, yang mengharuskan penerbit untuk membayar pokok utang serta bunga (kupon) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai pemegang obligasi, investor berhak menerima pembayaran bunga secara rutin selama masa berlakunya obligasi, dan pada saat jatuh tempo, investor akan mendapatkan kembali pokok utang yang telah dibayarkan sebelumnya.
Obligasi umumnya diterbitkan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan atau oleh korporasi, dengan masa jatuh tempo minimal satu tahun. Karena adanya jaminan pembayaran dari pihak penerbit, obligasi menjadi pilihan investasi yang cukup diminati, terutama oleh investor pemula.
Keuntungan dan Risiko Investasi Obligasi
Keuntungan Investasi Obligasi
- Pendapatan Tetap (Kupon): Keuntungan utama dari investasi obligasi adalah penerimaan kupon atau bunga yang diberikan secara rutin. Kupon ini merupakan pendapatan tetap yang diterima investor sepanjang masa berlakunya obligasi. Pendapatan yang stabil ini membuat obligasi menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari investasi yang aman dan menghasilkan pendapatan.
- Capital Gain: Selain kupon, pemegang obligasi juga bisa mendapatkan keuntungan melalui penjualan obligasi yang dimiliki, jika harga jual obligasi lebih tinggi dari harga beli (capital gain). Hal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih keuntungan tambahan selain dari bunga.
Risiko Investasi Obligasi
Namun, di balik keuntungan yang ditawarkan, investasi obligasi juga memiliki beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
- Risiko Pembayaran Kupon dan Pokok: Risiko ini muncul jika penerbit obligasi, baik itu perusahaan atau pemerintah, tidak dapat membayar bunga atau mengembalikan pokok utang pada saat jatuh tempo.
- Risiko Suku Bunga: Harga obligasi sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, dan sebaliknya. Oleh karena itu, perubahan suku bunga dapat mempengaruhi nilai jual kembali obligasi.
- Risiko Likuiditas: Obligasi yang diperdagangkan di pasar sekunder mungkin sulit dijual jika permintaan pasar rendah, terutama pada obligasi yang kurang likuid. Dalam kasus seperti ini, harga obligasi bisa turun signifikan, sehingga investor bisa menghadapi kerugian.
Investasi Surat Berharga Negara (SBN)
Salah satu pilihan investasi obligasi yang aman adalah Surat Berharga Negara (SBN). SBN terdiri dari dua jenis obligasi, yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
1. Surat Utang Negara (SUN):
SUN adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai bukti utang, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Pembayaran pokok dan bunga SUN dijamin oleh negara.
2. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN):
SBSN adalah jenis obligasi yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah. Sebagai bukti kepemilikan atas aset yang digunakan untuk penerbitan SBSN, imbal hasil yang diperoleh juga mengikuti ketentuan syariah.
Keuntungan Berinvestasi di SBN
- Aman: Investasi SBN sangat aman karena pembayaran pokok dan bunga dijamin oleh negara berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, yaitu UU Nomor 24 Tahun 2022 tentang Surat Utang Negara dan UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
- Berkontribusi pada Pembangunan Negara: Dengan membeli SBN, investor tidak hanya memperoleh keuntungan pribadi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan negara. Pemerintah menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi untuk membiayai proyek-proyek pembangunan, yang membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
- Mudah Diakses: Transaksi pembelian obligasi SBN bisa dilakukan dengan mudah, kapanpun dan dimanapun, berkat kemajuan teknologi yang memungkinkan proses investasi dilakukan secara online.
Cara Berinvestasi di Obligasi SBN
Ada dua cara utama untuk berinvestasi di obligasi SBN: Pasar Perdana (Offline) dan Pasar Sekunder (Online).
1. Investasi Obligasi SBN di Pasar Perdana (Offline):
- Kunjungi lembaga keuangan yang merupakan Mitra Distribusi obligasi SBN.
- Isi formulir pemesanan untuk membeli obligasi sesuai dengan periode yang tersedia.
- Dapatkan konfirmasi transaksi jika kamu berhasil mendapatkan bagian dari obligasi yang ditawarkan.
- Siapkan dana sesuai dengan jumlah pemesanan dan lakukan pembayaran melalui rekening efek.
- Kirimkan bukti setor ke lembaga keuangan untuk menyelesaikan transaksi.
2. Investasi Obligasi SBN di Pasar Sekunder (Online):
- Pilih Mitra Distribusi yang memiliki izin dari Bank Indonesia.
- Daftarkan diri di sistem Mitra Distribusi yang terpilih.
- Pilih dan pesan obligasi sesuai keinginan, lalu lakukan pembayaran.
- Setelah transaksi berhasil, kamu akan menerima konfirmasi transaksi, dan proses selesai.
Kesimpulan
Investasi obligasi, khususnya SBN, merupakan pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan risiko yang relatif lebih rendah dan keuntungan yang cukup stabil. Dengan memahami keuntungan dan risiko yang terkait, serta cara berinvestasi yang mudah diakses, kamu bisa memulai investasi ini dengan lebih percaya diri.
Leave a Comment