Voiceofnusantara.com, BANTEN – Polisi berhasil menangkap dua pria berinisial S dan N yang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang guru taman kanak-kanak (TK) berinisial BD di Kompleks Puri Permata Pamulang, Babakan, Setu, Tangerang Selatan. Kedua tersangka ditangkap pada Jumat malam (14/2/2025), tidak lama setelah kejadian.

Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung melakukan identifikasi dan pengejaran setelah menerima laporan dari korban.

“Semalam ditangkap. Tak lama dari kejadian itu, langsung kita identifikasi orang tersebut, ya ketahuan dan langsung kita cari dan dapat,” ujar Dhady, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Menurut Dhady, insiden tersebut bermula saat kedua pria tersebut merasa marah karena permintaannya untuk diberikan uang tidak dipenuhi oleh korban. Salah satu tersangka, kata Dhady, bahkan mengeluarkan senjata tajam berupa pisau.

“Iya, motifnya karena tak dikasih (uang). Jadinya dia marah-marah sambil mengeluarkan pisau,” jelasnya.

Keduanya ditangkap di sekitar lokasi kejadian tanpa perlawanan. Saat ini, polisi sedang mendalami lebih lanjut terkait kemungkinan adanya aksi serupa yang pernah dilakukan oleh para tersangka sebelumnya.

“Masih didalami terkait sudah berapa kali mereka melakukan aksi tersebut. Untuk korban, kebetulan tidak ada luka-luka,” tambahnya.

Kasus ini mencuat setelah sebuah video berdurasi singkat yang memperlihatkan aksi premanisme tersebut beredar di media sosial Instagram.

Dalam video tersebut, terlihat dua orang yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) mengamuk di hadapan beberapa guru TK, di tengah kegiatan latihan orkestra murid TK. Video itu menunjukkan kedua pria tersebut mengancam dengan senjata tajam di hadapan anak-anak dan orang tua yang terlihat khawatir.

Sejumlah orang tua yang hadir dalam kejadian tersebut sempat terdengar memohon agar kedua pria tersebut berhenti, “Tolong pak, ini di depan anak-anak,” ujar salah satu orang tua dalam video. (*)