Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur

Rahmanudin Arif

0 Comment

Link

Voiceofnusantara.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan untuk terbang dari Jakarta menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu malam, untuk bertemu Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Kunjungan tersebut akan berlangsung dalam suasana Idul Fitri 1446 Hijriah, dan Presiden Prabowo berencana untuk bersilaturahmi dengan PM Anwar sebagai bagian dari hubungan diplomatik yang erat di kawasan ASEAN.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjelaskan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara kedua pemimpin negara. “Pak Presiden Prabowo sangat menghormati PM Anwar sebagai pemimpin senior di ASEAN yang memiliki pengalaman panjang. Beliau lebih dulu menjadi perdana menteri dan secara usia juga lebih senior, serta adalah sahabat lama Pak Presiden,” ujar Teddy di Jakarta, Minggu.

Teddy, yang juga akan mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ini, menambahkan bahwa setelah bersilaturahmi dengan PM Anwar, Presiden Prabowo akan langsung kembali ke Jakarta pada malam yang sama.

Saat ditanya mengenai apakah kedua pemimpin negara akan membahas soal tarif Trump yang baru saja diumumkan, Teddy menjelaskan bahwa tentu saja pertemuan tersebut akan mencakup berbagai isu. “Jika kedua pimpinan negara sudah bertemu, pastinya akan ada banyak hal yang dibahas,” jelas Teddy.

Sebelumnya, Presiden Prabowo dan PM Anwar, bersama dengan beberapa pemimpin negara ASEAN lainnya, termasuk Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, melakukan diskusi melalui sambungan telepon untuk merespons kebijakan tarif impor yang baru saja diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

PM Anwar mengungkapkan bahwa para pemimpin negara-negara ASEAN tersebut berbagi pandangan tentang kebijakan tarif Trump dan menyepakati untuk mengoordinasikan respons bersama. “Hari ini saya berdiskusi dengan para pemimpin negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat,” kata PM Anwar melalui media sosialnya pada Sabtu (5/4).

PM Anwar juga mengungkapkan bahwa pada pekan depan, menteri ekonomi dari negara-negara ASEAN akan bertemu untuk membahas respons bersama terhadap kebijakan tarif Trump tersebut. “Insyaallah pertemuan menteri ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” ujar PM Anwar.

Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada 2 April 2025 ini akan mempengaruhi sejumlah negara, termasuk Indonesia. Tarif umum sebesar 10 persen akan berlaku mulai 5 April 2025, sementara tarif khusus untuk beberapa negara, termasuk Indonesia, akan mulai diterapkan pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB).

Share:

Related Post

Leave a Comment