Voiceofnusantara.com, Jakarta — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan optimistis target lifting minyak sebesar 605.000 barel per hari (bph) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 akan tercapai. Optimisme ini didorong oleh peningkatan produksi dari Medco dan Blok Cepu.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (1/7), mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, realisasi lifting minyak telah mencapai 567.900 bph atau sekitar 94 persen dari target tahunan.
“Kemarin baru diresmikan Cepu, itu akan naik di bulan Juli dengan tambahan produksi sebesar 30.000 barel per hari. Dengan tambahan itu, kami perkirakan target APBN akan terlampaui mulai Juli dan seterusnya,” ujar Djoko.
Lebih lanjut, Djoko memaparkan bahwa proyeksi produksi hingga akhir tahun sangat bergantung pada berbagai skenario. Dalam skenario terendah (low case), produksi diperkirakan mencapai 601.296 bph. Sementara dalam skenario menengah (mid case), bisa mencapai 634.807 bph. Jika seluruh kondisi optimal (high case), produksi berpotensi mencapai 641.807 bph.
Ia juga menyebutkan bahwa keberhasilan sosialisasi dan pelaksanaan Peraturan Menteri terkait sumur masyarakat akan menjadi faktor kunci. Apabila proyek sumur masyarakat dapat mulai beroperasi (onstream) pada September, maka target lifting bisa direalisasikan sepenuhnya.
“Kami berharap kalau di bulan September sumur masyarakat sudah onstream, maka lifting bisa menembus angka 605.000 bph,” ujarnya.
Untuk menjaga tren positif ini, Djoko meminta dukungan Komisi VII DPR agar SKK Migas dapat berdiskusi dengan ExxonMobil terkait penundaan jadwal perawatan fasilitas hingga Januari 2026. Ia menilai, jika perawatan dilakukan saat ini, produksi akan turun signifikan.
“Kalau dilakukan sekarang, produksi bisa turun drastis menjadi 580.000 bph karena seluruh operasi harus dihentikan sementara,” ungkap Djoko.
Selain itu, strategi “fill the gap” juga tengah dilakukan, salah satunya dengan mengaktifkan kembali sumur-sumur milik ExxonMobil. Djoko menyampaikan bahwa ExxonMobil telah mulai membuka empat sumurnya, yang diperkirakan akan menambah produksi sebesar 30.000 bph.
“Ini sangat membantu untuk menutup kekurangan (fill the gap) dan memastikan target APBN 2025 tercapai, apalagi jika sumur masyarakat bisa mulai berproduksi pada Agustus,” pungkasnya.
Leave a Comment