Voiceofnusantara.com, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog telah mencapai 2,1 juta ton menjelang Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Menurut Arief, angka tersebut memastikan pasokan beras nasional tetap aman selama periode kebutuhan pangan meningkat.
“Badan Pangan Nasional telah menugaskan Bulog untuk menjaga stok beras nasional, dan saat ini stok beras di Bulog sangat aman di 2,1 juta ton,” ujar Arief saat dihubungi di Jakarta pada Minggu (23/3).
Arief menjelaskan bahwa stok cadangan beras pemerintah berfungsi untuk menjaga kestabilan harga, mengantisipasi kekurangan pasokan, serta memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. “Ini bukan persiapan jangka pendek, melainkan program yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq, menyatakan bahwa hingga Maret 2025, Bulog telah menyerap lebih dari 400 ribu ton gabah setara beras dari petani di seluruh Indonesia. Penyerapan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran ketersediaan cadangan beras pemerintah.
“Kita sudah data kemarin, kita sudah melewati 400 ribu ton penyerapan gabah petani setara beras di seluruh Indonesia,” ujar Marga di sela-sela acara panen raya di Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/3).
Untuk memaksimalkan penyerapan gabah, Bulog melakukan pendekatan langsung kepada petani, melakukan “jumput bola” dengan turun ke lapangan untuk membeli gabah. Marga juga menekankan pentingnya keterlibatan langsung dengan petani agar kendala yang dihadapi dapat segera diatasi, dengan harapan kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram dapat membawa manfaat langsung bagi kesejahteraan petani.
Penyerapan gabah oleh Bulog saat ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan musim panen sebelumnya, dengan rata-rata penyerapan harian mencapai 26 ribu ton, lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya sekitar 20 ribu ton per hari.
Marga juga menambahkan bahwa Bulog melakukan perawatan maksimal terhadap stok beras yang ada di gudang untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga. “Perawatan dilakukan dengan sistem terjadwal, seperti pemeriksaan setiap bulan, dua bulan, dan tiga bulan,” jelasnya. Selain itu, Bulog juga melaksanakan program fumigasi untuk mengendalikan hama dan kutu yang dapat merusak kualitas beras yang disimpan.
Dengan langkah-langkah ini, Bulog memastikan stok beras tetap berkualitas tinggi dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga menjelang Lebaran.
Leave a Comment