VoN, JAKARTA – Waspadai penipuan program bantuans sosial, pendaftaran palsu beredaar luas di media sosial atau medsos.

Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim sebagai tautan untuk melakukan pendaftaran dan mengecek penerima program bantuan sosial dari pemerintah, pada 9 Januari 2025.

Konten tersebut mengajak masyarakat untuk segera melakukan pendaftaran sebelum waktu yang ditentukan habis. Namun, klaim tersebut ternyata tidak benar.

Dilansir laman resmi Komdigi, Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Digital melakukan penelusuran terhadap tautan yang disebarkan dalam unggahan tersebut, dan menemukan bahwa tautan itu mengarah ke situs cekfakta.com.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, situs tersebut meminta pengunjung untuk mengisi data pribadi, seperti nama lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor akun Telegram, tempat dan tanggal lahir, serta alamat lengkap.

Namun, situs ini bukan merupakan situs resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos), dan kemungkinan besar merupakan modus penipuan atau phising yang bertujuan mencuri data pribadi.

Untuk melindungi diri dari potensi penipuan ini, masyarakat perlu mengetahui bahwa untuk menjadi penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial, seseorang harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pendaftaran untuk DTKS dapat dilakukan dengan dua cara: secara offline, dengan mendatangi kantor desa atau kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos yang dapat diunduh di ponsel.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengecek status penerima bantuan sosial melalui situs resmi DTKS, yaitu cekbansos.kemensos.go.id.

Mengingat semakin maraknya penipuan terkait program bantuan sosial, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak tergoda dengan tawaran-tawaran pendaftaran yang tidak jelas sumbernya.

Penting untuk selalu memeriksa keaslian informasi yang diterima dan hanya mengakses situs resmi untuk mengecek status atau melakukan pendaftaran terkait bantuan sosial. (*)