Voiceofnusantara.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan kesiapannya untuk menyediakan akses internet cepat dan fasilitas Wi-Fi di seluruh Sekolah Rakyat, termasuk di daerah tertinggal. Langkah ini merupakan dukungan terhadap program pendidikan inklusif Presiden Prabowo Subianto yang menyasar anak-anak dari keluarga paling miskin di Indonesia.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk menghadirkan fixed broadband maupun Wi-Fi yang andal di lokasi-lokasi Sekolah Rakyat.
“Kalau dari kami sih, bekerja sama dengan operator menyediakan internet cepat, Wi-Fi cepat lah gitu,” ujar Denny, Senin (15/9).
Fokus pada Daerah Non-Perkotaan
Denny menegaskan bahwa fokus utama adalah wilayah yang minim akses internet, bukan kota-kota besar yang sudah relatif terlayani. Pemerintah menargetkan daerah-daerah dengan kelompok ekonomi desil 1 dan 2, yaitu lapisan masyarakat termiskin, sebagai prioritas dalam pembangunan Sekolah Rakyat.
“Kota-kota besar masih lumayan aman. Tantangannya justru di keberlanjutan, penganggaran, dan tata kelola layanan di daerah-daerah terpencil,” tambahnya.
Ia menyebut koordinasi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Sosial sebagai pengelola Sekolah Rakyat, menjadi kunci untuk memastikan infrastruktur digital tidak hanya tersedia, tetapi juga berkelanjutan dan merata.
Kualitas Jaringan Masih Dirumuskan
Terkait standar kecepatan dan kualitas internet yang akan disediakan, Denny mengatakan hal itu masih dalam tahap perumusan bersama Kemensos. Penentuan ini akan mempertimbangkan kebutuhan belajar-mengajar, ketersediaan anggaran, serta kesiapan teknis di lapangan.
“Kami akan dorong terus kerja sama dengan operator untuk menjangkau lokasi-lokasi Sekolah Rakyat sesuai target nasional,” tegas Denny.
Perluasan Sekolah Rakyat: Dari 100 ke 500 Sekolah
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak miskin. Saat ini, terdapat 100 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi, dan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 165 sekolah pada akhir September 2025, dengan kapasitas hampir 16 ribu siswa, serta melibatkan lebih dari 6.800 tenaga pengajar.
Pemerintah menargetkan 500 Sekolah Rakyat beroperasi dalam beberapa tahun ke depan, tersebar di kantong-kantong kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia.
Leave a Comment